Blog ini merupakan sesuatu nonfiksi atau di antaranya. Dengan semangkuk wawasan pribadi dan sejumput ilmu pengetahuan, setoples isu lingkungan, rempah-rempah beberapa literatur, serta karung peristiwa sederhana, ini adalah dapur telanjang di mana setiap orang diundang untuk menyaksikan bagaimana saya mengakali dengan semua bahan. Ketika selesai, Anda dipersilakan untuk memiliki rasa bebas dari apa pun yang di meja saji. Mungkin, bersama-sama, kita bisa memberikan nama.
Minggu, 14 November 2010
Tulisan
Ketika mata ini terlepas pandang dalam kesunyian siang yang terik, terbesitkan dalam benakku seekor burung yang lepas terbang melintas, melintasi bukit nan hijau penuh dengan aroma air mengalir...
Seperti dahaga menyodok tenggorokanku berlalu angin kering mengeriputkan kulit ini, seakan lepas kulit tipis yang menyelubunginya...
Terik aku rasakan siang ini, namun ada satu hal yang membuatku mampu bertahan dalam panasnya sang mentari...
Aku harus terus melangkah...
Ada banyak batu yang harus aku singkirkan untuk menembus jalanan yang tak beraspal ini...
Masih setia dia menemani dalam lingkaran-lingkaran yang sedikit beracun ini, meracuni sedikit langkah, yang terkadang membuat goyang kaki-kaki ini...
Senyum ini masih terhias untuk memberikan air pelepas dahaga, sungguh terasa sangat nikmat ketika mata ini melihat aroma yang sungguh segar. Aroma yang sungguh membuat hati ini seakan bisa merasa lepas dan bisa lebih bergairah (bersemangat)...
Semoga segenap peluru kendali dan amunisi yang aku bawa, mampu untuk membasmi musuh-musuh yang berkeliaran di depan sana...
Lanjut laen kali dech... Heeeeee...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar