Blog ini merupakan sesuatu nonfiksi atau di antaranya. Dengan semangkuk wawasan pribadi dan sejumput ilmu pengetahuan, setoples isu lingkungan, rempah-rempah beberapa literatur, serta karung peristiwa sederhana, ini adalah dapur telanjang di mana setiap orang diundang untuk menyaksikan bagaimana saya mengakali dengan semua bahan. Ketika selesai, Anda dipersilakan untuk memiliki rasa bebas dari apa pun yang di meja saji. Mungkin, bersama-sama, kita bisa memberikan nama.
Rabu, 03 November 2010
The Great Tangkuban Perahu
Meni Endah Alam Pasundan,
komo ninggali Gunung Tangkuban Parahu...!
Gelang Sipaku Gelang…
Akhirnya waktu jualah yang memaksa kami untuk beranjak dari tempat yang indah dan penuh canda ini. Kami berangkat pulang sekitar pukul 5 sore melewati rute Subang – Sadang – Purwakarta. Tadinya kami berencana pulang melewati arah Sukabumi, tapi seorang biker tidak merekomendasikannya karena jalur tersebut rusak. Yang menarik dari perjalanan menuju Jakarta ini, kami diguyur hujan tanpa henti sejak perkebunan teh (map lupa namanya) hingga kota Karawang. Dan Konvoy berpisah (transit) di Plaza Metropolitan kembali ke rumah masing-masing.
How’s To Get There
Gw ama TMA’ers menuju Tangkuban Perahu setelah check out dari tempat penginapan ‘vila sari ater’, sambil muterin kota Bandung, asli seneng banget dengan pemandangan yang kami lihat di sepanjang perjalanan, “keren yaaak, secara di Jakarta cuma liat gedung-gedung yang berjejalan, sumpek & sesak, heeee”. Memang sejauh mata memandang, sejuuuuuk banget deh liat pohon-pohon pinus yang hijau & udara yang extremely fresh, wow this is great…!
Akses menuju Tangkuban Perahu banyak banget, mulai dari Angkutan Umum atau bisa juga dengan menggunakan taksi (ya cuma agak mahal kali yaaa, FYI: Taksi Blue Bird & Putra sekarang sudah mulai beroperasi di Bandung loh…!
Di Tangkuban Perahu
Setibanya di Tangkuban Perahu berasa banget udara yang memang dingin & sejuk, so lebih baik pake jaket aja, Hihihihihi… Sumpah, kawah Tangkuban Perahu tuh bener2 awsome banget, dari bibir kawah nya kalo kita liat beneran mempesona, perpaduan warna alami putih ijo kebiru-biruan di dasar kawah, plus ditambah lagi kabut yang beranjak datang menyelimuti area Tangkuban Perahu siang itu benar2 menambah eksotisme yang kami rasakan, padahal kalo liat jam kayaknya masih jam 1 siang.
Huhuhuhuhuhu we’re so excited, panorama disana sungguh memikat, subhanallah sungguh indah ciptaan-Mu ya Allah.. Udara dingin dan berkabut membuat kami ‘menggila’ (lebay dot com)…
Tiap spot yang oke untuk foto, pasti kita ambil foto disana… bergaya2 gag jelas gitu, tapi tetep lucu kok ngedenger banyolan warkop yang d’putar pake hp Bro Tony…! Xixixixixixi…
Oia, kita sempet tuh foto-foto tepat di bibir kawah Tangkuban Perahu, OMG…! Dag dig dug banget, takut jatuh euy, kita semua termasuk orang yang takut/phobia akan ketinggian (istilah keren’nya sih Aeroacrophobia – takut akan ruang terbuka di ketinggian), lutut ini langsung gemetaran kalo liat ke dasar kawah. heu.. heu..
Oleh-Oleh
Disana banyak banget kerajinan tangan yang bisa dijadikan cinderamata untuk oleh2 bagi keluarga di rumah ataupun teman2 kita lho, pertama kali dateng aja kita liat ada yang jualan kaktus di pot kecil2 gitu, lucu banget.
Tapi kita gk beli pohon kaktus’nya kok, gilee ajee, bisa repot bawa2nya kali...! Oia selain kaktus, disana kita bakal nemuin macam2 oleh2 lain’nya seperti : Aneka boneka lucu2an (boneka ninja2an n boneka2 standar lain’nya juga ada), Topi berbulu2 yang hangat kalo dipake, kerajinan dari bebatuan, pernak-pernik, dan lain sebagainya.
Kegiatan bernuansa petualangan (Adventure) ini menjadi awal seri dari kegiatan perjalanan petualangan lain yang akan dilakukan TMA pada agenda-agenda touring berikutnya. Sampai jumpa di seri ‘adventouride’ lain gelaran TMA (Trias Motor Adventure).
Ton’s Sekum
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar