Wah agak kurang up to date... sebenarnya mau nulis pas kejadian yang lalu, tapi masih belum ngeeeh. Ni baru aja bisa ada waktu buat nulis tentang hal tersebut. Satu hari moment yang cukup membuat seorang atasanku kaget dan sungguh merasa gak percaya. Kalo di tempat kerjaku dia dalam jabatan ass. manager, aku staff di divisi tersebut. Aku ceritakan apa yang menjadi uneg-unegqu...
singkat cerita, aku mau re-sign pak... Kenapa, kok mendadak sekali..? tukasnya, yach namanya juga sesuatu yang tidak direncanakan sebelumnya pak, aku ingin mencari ilmu lagi, mumpung masih muda dan insya-Allah masih banyak kesempatan. Aku rasa ilmuku masih belum cukup untuk ini itu pak, dan masih ada peluang yang cukup banyak untuku gapai dan meraihnya.
Pernyataan yang dia sampaikan padaku, “Tega banget kamu...” itu adalah dari lubuk hatinya yang paling dalam, menurutnya aku salah seorang konseptor yang bagus dan wawasannya cukup luas untuk membuat sistem baru di departemenku. Memang banyak project yang aku ajukan dan aku sampaikan ke atasanku, dari segi bidang, computer control, dan juga segi leadership yang selama ini sedikit aku pelajari, dari pramuka dan organisasi kelembagaan lainnya salah satunya.
Tambah lagi aku paling muda dan paling energik di divisinya, sepertinya aku yang akan dipasrahi beberapa project besar ke depannya. Yah mau gimana lagi, aku memang sudah bertekat untuk melepaskan pekerjaan yang sekarang ini. Tapi “demi kemajuan dan masa depanmu, aku sangat mendukung….” satu hal lain yang kontra yang dia sampaikan padaku.
Oke…lanjut ke managerku..
Aku di ajak beliau tuk menghadap managerku ke sebuah ruangan meeting di salah satu sudut ruang office, meeting B namanya. Mulailah aku bercerita dan menyampaikan maksudku pada managerku tersebut. Dari matanya tampak sebuah kekecewaan mendalam, tapi dari sudut bijaksana-nya beliau keluarkan kata-kata, “kalau memang itu yang terbaik buatmu, ya kita gak akan memberatkanmu..”, kemudian beliau bercerita banyak hal tentang ini itu, ada hal yang aku tangkap ternyata mereka memang sebenarnya merasa berat, mungkin sangat berat untuk melepasku. Salah satu member rekan kerjaku hari itu juga akan berangkat ke Jepang untuk study, aku mau re-sign.. yaa ampuun moment yang kurang tepat kayaknya. Salah satu cerita yang sebenarnya d'dalamnya adalah hal yang mencoba merayuku adalah, apa kamu gak ingin cari istri, pasangan en pendamping hidup disini...? Apa kamu gak pengin punya rumah disini...? Hal-hal yang serupa yang mereka sampaikan padaku, intinya agar pikiranku berubah sejenak, minimal sampai rekan kerjaku pulang dari jepang 7 bulan mendatang.
Aku gak bisa menarik kata-kataku, walaupun dengan rayuan dan iming-iming apapun, karena memang sudah menjadikan keputusan bulatku tuk segera keluar dari perusahaan dengan brand Jepang itu. Akhirnya dengan kerelaan yang terpaksa, managerku yang sangat sayang padaku menyampaikan, “kalau memang itu niatmu, ya sudah segera urus ke HRD untuk administrasinya, biasanya yang agak lama proses di sana, nanti aku akan sampaikan ke direktur”. kami berdua sampil berpelukan mengeluarkan air mata perpisahan...
Langsung hari itu juga aku menghadap manager personalia menyampaikan surat pengunduran diriku, dengan bercerita alasan dan keinginanku pada beliau. Lumayan lama, kira-kira 45 menit berdiskusi dan membicarakan hal yang memang mendadak tersebut, hal standar yang ditanyakan, apa ada masalah intern d'departement, atau ada masalah dengan departement yang lain, atau ada masalah dengan sistem, atau ini itu…?
Sore harinya aku merasa cukup lega, tapi memang merasa kurang pas dengan keadaan tersebut, satu sisi hatiku mengatakan gak tega ke mereka-mereka yang sudah menaruh banyak harapan. Namun d'sisi yang lain aku harus punya hal lain dalam hidup ini.
Keseokan harinya ternyata managerku langsung sakit dan rawat inap di sebuah rumah sakit yang cukup besar di Bekasi, padahal beberapa tahun terakhir beliau tidak pernah sakit sama sekali, sakit flu pun sangat jarang. Beliau sakit vertigo, kehilangan keseimbangan dan pembuluh darah mata kirinya pecah. 2 hari rawat inap. 3 hari tidak masuk kerja. Kok kebetulan ya..? Aku jadi merasa tidak enak, walaupun sakit bukan aku yang bikin, tapi momentnya pas kondisi tersebut, semoga bukan karena aku beliau jadi merasa berfikir keras dan merasa terbebani. Semoga saja bukan….cepat sembuah ya pak.. aku sayang semuaaaa...
Jadi sedih... hiks...hiks....
BalasHapusJadi merasa bersalah juga ni mas... hiks...hiks...
BalasHapus