Blog ini merupakan sesuatu nonfiksi atau di antaranya. Dengan semangkuk wawasan pribadi dan sejumput ilmu pengetahuan, setoples isu lingkungan, rempah-rempah beberapa literatur, serta karung peristiwa sederhana, ini adalah dapur telanjang di mana setiap orang diundang untuk menyaksikan bagaimana saya mengakali dengan semua bahan. Ketika selesai, Anda dipersilakan untuk memiliki rasa bebas dari apa pun yang di meja saji. Mungkin, bersama-sama, kita bisa memberikan nama.
Senin, 15 November 2010
Jika Biker's Curhat...
Ada sebuah cerita menarik yang Saya dapatkan dari sesama biker’s dan menurut Saya tulisan ini cukup menarik bagi para pengendara roda dua, karena bisa saja salah satu dari Curahan Hati berikut ini pernah kalian alami juga ketika mengendarai sepeda motor kesayangan anda... He… He… He…
Sebelumnya saya mohon maaf bila tulisan berikut kurang berkenan.
Saya hanyalah ingin meminta maaf kepada bapak/ibu pengguna roda empat mengenai perilaku kami di jalan raya... ::^_^::
Sungguh, kami tidak memiliki maksud untuk 'mengganggu' kenyamanan anda. Bila kami terlihat suka nyerobot kekanan atau kekiri, itu hanyalah karena kami merasa kepanasan. Ini tentunya akibat atribut seperti jaket, helm, sarung tangan, masker, yang kami gunakan di bawah teriknya matahari d'siang bolong...
Tentunya rasa kepanasan ini tidak anda rasakan, karena dinginnya hembusan AC yang keluar dari kisi kisi dashboard mobil anda. Sedangkan kami hanya mengandalkan kisi kisi ujung jaket, ataupun bagian bawah helm... Hii Hii Hii...
Bila anda melihat kami mendaki trotoar, ataupun mengambil jalur kanan yang berlawanan, itupun bukan karena kami sok jago. Tapi kami hanya mencari alternatif jalur, sebab seluruh badan jalan tertutup oleh MPV atau-pun SUV Bapak dan Ibu…?
Rasanya kami gk kuat jika harus menunggu dibelakang kenalpot anda, yg belum tentu bebas emisi (maaf ya Pak / Bu)...
Belum lagi jika terlambat masuk sekolah atau jam kuliah serta takut di PHK, hanya karena telat masuk sekolah, kuliah atau kerja. Tentunya khusus hal ini, sebagian dari anda tidak perlu absen-kan kalo masuk kerja…?
Sebab kalo sebagian besar dari kami, harus Pak-Buu… Minimal dipotong uang transport. Hiks...! Belum lagi, kami suka malu bila harus melewati resepsionis nan cantik yang menutup hidung kecil mereka, karena mereka mencium aroma kenalpot dan 'bau matahari' dari jaket lusuh kami.
Walau deodorant 5 ribuan telah kami semprot, tentu tidak sebanding dg parfum mobil anda yg 50 ribuan plus sejuknya AC mobil anda.
Kami sadar kok, kami jg suka keterlaluan. Tapi kami juga gak pernah memprotes roda empat. Kami cukup tau diri kok, dengan pajak yg super murah kami, sehingga kami harus rela mengalah bila berbicara tentang parkir...
Kami cukup puas dengan areal 150 x 50 cm sebagai tempat parkir kami. Tentu berbeda dengan areal parkir Bapak dan Ibu. Memang sih, tarif parkirnya aja beda... Hmmm...
Kami juga gak pernah protes kok, terhadap roda empat yang telah di-anak emaskan oleh pemerintah. Jalan tol trilyunan rupiah telah dibangun, di atas gusuran tanah dan rumah kami. Kami harus putar otak mencari tempat tinggal bagi anak dan keluarga, hanya demi Bapak dan Ibu bisa cepat sampai tamasya ke ancol ataupun taman safari...
Ngomong2 tentang tamasya... Memang sih, mungkin anda sering melihat kami berboncengan 3 atau 4 dengan putra putri kami pergi ke dufan. Tapi kami gak yakin apakah anda melihat kami, memijit tangan, kaki dan bahu mereka yang kecil ditempat parkir. Ini karena cara duduk mereka yg sedikit berakrobat di atas motor kami. Tentunya berbeda dengan lucunya putra-putri anda yang asyik bermain game di dalam mobil, atau tidur pulas di jok belakang. Kami juga agak keki kok, dengan senyum kecil bapak-ibu, bila melihat kami panik saat hujan turun. Dimana kami harus buru-buru, loncat dari motor, buka jok motor, copot sepatu, dan mengenakan jas hujan. Terkadang kami membayangkan, bila kami ada di posisi anda. Mau gerimis kek, mau hujan gede kek, bodo amat, cukup putar tuas kecil disamping stir, maka wiper kaca akan bekerja lembut membersihkan air di kaca depan & belakang. Aaaah enaknyaa di mobil...
Kami juga gak protes kok, bila mungkin bapak-ibu yang terbiasa menginstruksikan lembur kepada kami. Kami cukup mengerti bila anda tidak pernah membayangkan, betapa dinginnya pulang kerja di malam hari dengan motor...
Kami cuma berharap, bahwa petuah orang tua, yang mengatakan, kalo kena angin malam bisa kena paru-paru basah, adalah isapan jempol semata... Amit-amiiiit...
Kami juga gak protes kok, bila jari jemari anda menjentikkan abu rokoknya lewat jendela, sehingga mengenai jaket kami. Ataupun celana kami harus 'menerima' sampah, yang anda buang lewat jendela. Mungkin kami dengan jaket hitamnya, tampak seperti tong sampah kali yeee... Hii… Hii… Hii…
Mohon maaf juga bila kami harus terlihat melotot di depan anda. Hmmm sungguh, itu gak sengaja kok. Sebab selama naik motor, mata kami harus dipicingkan agar tidak kena debu... Naaah begitu berhenti, secara refleks mata kami terbuka lebar, seperti melotot... He He He... Maaf ya pak-bu. Peace dah…!
Memang siiih, kami sering bikin masalah di jalan raya, tapi setidaknya, kaum kami belum pernah punya kesempatan bikin masalah buat negara ini. (Jadi gak enak nerusin'a)… Ha… Ha… Ha…
Memang siiih, rata rata dari kami tidak berpendidikan. Walau beberapa rekan kami masih setia berprofesi pengojek untuk mengantar kaum berpendidikan nan terhormat ke tujuan, bila mereka diburu waktu atau hampir terlambat... merendah diri ach... ^_^
Memang juga siih, rata-rata dari kami gak memiliki tata krama. Karena kami gak punya cukup uang untuk belajar di tempat kursus kepribadian ataupun pelatihan image development... (di tingkat SD aja DO...) Hiks...! :D
Tapi setidaknya, kami cukup tau diri kok, untuk tetap menganggukan kepala kepada bapak-ibu duluan plus senyum manis, bila kami bertemu anda di koridor kantor. Ataupun menjauh dari bapak-ibu yang sedang bercengkrama di lobi menunggu lift, karena celana dan sepatu kami tampak kotor terciprat air jalanan akibat sedan mewah anda menyalip kami...
Namun kami cukup terhibur kok, bila kami dapat mendengar sayup-sayup lagu kesukaan kami, saat kita bersanding manis di lampu merah. Hilang rasa penat bahu dan pinggang kami, bila dentuman sound system anda membagi lagunya lewat kisi kisi jendela... Hahay... polos banget sih...
Pernah gak anda melihat kami, juga terkadang mengangguk-anggukan kepala mengikuti lagu anda, walo cuma 10-20 detik... Weleh… weleh… jep ajep ajep ajep ajep.. Huakakakakak…
Eh jadi malu… Namun kami cukup terhibur kok, dengan sigap'a pak presiden menaiki motor roda dua untuk meresmikan balapan mobil... Hiks…
Walau kami tau persis, itu hanya gara gara terlalu banyak roda empat yang membuat jalan tol menjadi padat. Sehingga pihak protokoler takut pak Presiden datang telat. Padahal mesin dan knalpot mobil balap dari negara asing, udah gak sabar buat melesat, hanya untuk bisa dibilang sebagai yang tercepat, dan rebutan trophy segede kenalpot motor untuk mereka angkat... What an ironic…
Namun, kami cukup terhibur juga kok, dengan iklan di TV. Di mana banyak artis nan ganteng dan cantik, artis senior maupun junior, politikus, budayawan, berebut mengiklankan motor untuk kami. Walau kami tau persis, gak mungkin mereka pergi shooting atau menghadiri gala dinner dengan motor bebek… Hooooooo…
Sebab kami juga tau persis, mereka gak pernah direpotkan oleh naik dan turun dari mobil, karena supir nan setia membukakan pintu belakang bagi mereka… cie…
Yaahhh, kami gak bermaksud membela diri siih. Kami cuma mau sharing aja kok, kepada anda pengendara mobil roda empat, bahwa rasa sebel, muak, benci anda terhadap kami, sudah kami bayar kok dengan kondisi di atas... Heeeee... ::^_^::
Tuhan Maha Adil kan...?
Sekali lagi saya mohon maaf yha bila tulisan saya kurang berkenan d'hati anda…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar