Powered By Blogger

Jumat, 19 November 2010

Molarity...!

V1.M1=V2.M2

Inget ngga ini rumus apa temans...? Hehehehe... waktu d'sekolah mungkin udah sering banget pakai rumus ini tuk menyelesaikan soal-soal kimia.. Pas kuliah, kayaknya jarang dipakai sih.. ini sekedar perhitungan dasar aja…

Dan ternyata oh ternyata, pas masuk kerja, saya tau aplikasi lain dari rumus ini... Rumus sederhana yang dapat digunakan tuk menyelesaikan kejadian yang ternyata harus saya tangani...

Anggaplah ada soal cerita... Bila suatu larutan berisi zat A dan zat B memiliki kadar berturut-turut XX dan YY, sedangkan target kadar adalah QQ dam ZZ maka apa yang harus dilakukan...?

Perlahan namun pasti saya menghitung berulang-ulang, apa yang mesti ditambahkan, dan apa yang mesti dilakukan..? gak cukup sekali d'cek, terus meneliti berulang ulang...!

Dan tiap jam berlalu dengan rasa gundah, deg-degan... berharap QQ dan ZZ dapat tercapai...

Hingga akhirnnya kabar itu datang, bukan QQ dan ZZ yang d'dapat, tapi HH dan RR yang muncul...

MasyaAlloh... Tidak... maka saya-pun dan rekan-rekan bertanya pada yang lebih mengerti kenapa ini bisa terjadi...
Saya-pun membutuhkan jawaban untuk itu...

Sayangnya, jawaban yang d'dapat hanya gelengan...

Secara TEORI semua dilakukan dengan benar dan seksama harusnya memperoleh QQ dan ZZ... Tapi mengapa tidak...?

Padahal sungguh-sungguh yang d'lakukan adalah perhitungan eksak, dengan logika matematika dan teori kesetaraan... Bagaimana mungkin terjaaaadi... Bagaimana mungkin ketika menyimpan 10 tetapi yang didapat 15... "inikan bukan konsep pahala, bunga, deposito atau sedekah yang akan menghasilkan lebih banyak...!" dan seketika juga yang terucap dari lisan...”saya merasa hidup di dunia nyata...” Uups apa maknanya...?

Bukankah di dunia nyata tidak selamanya semua berjalan sesuai TEORI..? gak berjalan dengan kondisi ideal yang dapat d'perhitungkan dengan logika matematika...?

Ada tangan-tangan lain yang berperan... Ada makna lain, ada kisah lain yang masih harus terungkap...

Dan akhirnya saya-pun menyadari, logika matematika, rumus eksak itu ternyata masih bisa bias... gak semudah mengerjakan soal teori ketika masih SMK...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar